Selasa, 19 Januari 2016

Cara Menghilangkan Jerawat

Cara Menghilangkan Jerawat Secara Herbal & Alamiah

Cara menghilangkan jerawat yang pertama kita bahas di sini adalah dengan cara herbal atau menggunakan bahan alami yang disediakan oleh alam.

Keuntungan

Biaya murah/tidak perlu mengeluarkan biaya
Mudah ditemukan di mana saja
Tidak memiliki efek samping
Berikut adalah beberapa herbal dan cara menghilangkan jerawat secara alami tanpa bahan kimia dan efek samping.

1. Es Batu
2. Madu
3. Menggunakan Lemon
4. Bawang Putih
5. Tomat
6. Jeruk Nipis
7. Uap
8. Pasta Gigi
9. Lidah Buaya
10. Mentimun
11. Dengan Urin/Air Seni ( Penemuan & Terobosan Baru )
12. Menggunakan Daun Pepaya
Cara Menghilangkan Jerawat Melalui Pola Hidup dan Kebiasaan

ads
1. Jangan letakkan tangan pada wajah / jerawat
2. Cuci muka minimal 2 x sehari
3. Hindari Pemakaian Kosmetik Berlebihan
4. Sering sering lah berolahraga (berkeringat)
5. Jangan di pencet
6. Gunakan pelindung kepala (atau sejenisnya) yang longgar
7. Hindari Stres
8. Minumlah banyak air putih
9. Lebih sering mandi
10. Tidur yang cukup
Cara Menghilangkan Jerawat di Klinik Kecantikan

Jika anda menginginkan menghilangkan jerawat secara pasti, tentu jawabannya adalah berkonsultasi dengan dokter kecantikan terkait. Biasanya banyak klinik kecantikan yang memanfaatkan teknologi dan pengobatan serta teknologi laser untuk menghilangkan jerawat.

1. Mikrodermabrasi
2. Teknologi Laser
3. Facial Wajah
4. Peeling
Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Obat-Obatan

1. Menggunakan Benzoil Peroksida
cara menghilangkan jerawat dengan Benzoil peroksidaBenzoil peroksida merupakan salah zat yang dapat dalam hampir sebagian besar obat gel dan cream kecantikan. Benzoil peroksida dapat anda gunakan untuk membunuh bakteri yang menjadi penyebab utama jerawat. Efek yang diberikan tidak terlalu cepat, biasanya perlu waktu 1-2 minggu agar terlihat hasilnya.

Note : mintalah resep ke dokter untuk penggunaan obat ini.

2. Asam salisilat
3. Isotretinoin
4. Retin-A
Cara menghilangkan jerawat secara cepat dan alami memang sangat menarik bagi sebagian orang, tips dari kami adalah mulailah dengan cara herbal dan merubah kebiasaan. Jika tidak dapat di hilangkan, pergilah ke klinik kecantikan hingga menerapkan obat sebagai pilihan akhir. Tetap saran kami dalam membantu anda mencapai wajah bersih adalah menggunakan bahan alami herbal serta menjaga pola hidup yang sehat.
                                                                 SEMOGA BERMANFAAT

Senin, 21 September 2015

7 Layer OSI

7 Layer OSI
Model 7 Layer OSI

Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.

osigroupedlayers

Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.

Penjelasan Model 7 Lapis (Seven Layer Model) Komunikasi Jaringan

Aplication Layer : Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS dan POP3.
Presentation Layer : Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
Session layer: Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah RPC (Remote Procedure Call), dan DSP (AppleTalk Data Stream Protocol).
Transport layer : Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah UDP, TCP, dan SPX ( Sequence Packet Exchange).
Network layer : Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah DDP (Delivery Datagram Protocol), Net BEUI, ARP, dan RARP (Reverse ARP).
Data-link layer : Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Physical layer : Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah Ethernet, FDDI (Fiber Distributed Data Interface), ISDI, dan ATM.

Unsur Interinsik dan Ekstrinsik cerpen Banun

UNSUR INTRINSIK CERPEN BANUN
1.Tema
Tema pada cerpen “Banun” adalah keberanian sesorang yang tidak memperdulikan omongan orang lain tentang dirinya demi masa depan dia dan keluarganya. Banun terkenal dengan orang yang kikir namun sebenarnya Banun adalah seorang pekerja keras yang dengan gigih berjuang utuk kehidupan dirinya dan anak-anaknya.

2.Tokoh
 Ada beberapa tokoh dalam cerpen “Banun” yaitu
 Banun
 Rimah
 Nami
 Palar
3.Penokohan
 Banun : tangguh, keras kepala, pekerja keras
 Rimah  : pembantah
 Nami   : pembantah
 Palar   : pemalas, pendendam, ceroboh
4.Latar
 Latar tempat : desa tempat Banun tinggal, rumah Banun, rumah Palar
 Latar suasana : menegangkan ketika Palar datang ke rumah Banun untuk meminang Rimah namun Banun menolaknya dengan wajah sinis.
 Latar waktu : pagi hari, siang hari
5.Alur
 Menggunakan alur campuran karena menceritakan asal-muasal Banun dijuluki Banun Kikir
  
6.Sudut Pandang
 Pada cerpen “Banun” tersebut menggunakan sudut pandang orang ketiga yaitu penggunaan nama yang sering digunakan pengarang dalam menceritakan tokoh utamanya yaitu Banun

7.Amanat
 Amanat pada cerpen “Banun” adalah jangan pernah menilai orang hanya dari kebiasaaan yang dilakukan tanpa pernah tahu apa maksud dan tujuan orang itu melakukannya. Jadilah orang yang selalu bekerja keras dalam melakukan segala pekerjaan.

UNSUR EKSTRINSIK CERPEN BANUN.
Damhuri Muhammad lahir pada tanggal 1 Juli 1974 di Taram, Payakumbuh, Sumatra Barat. Dia sangat mengenal budaya Minang karena dia dibesarkan dengan budaya Minang. Di dalam cerpen Banun Damhuri Muhammad menggambarkan tokoh Banun sebagai orang yang suka bekerja keras dan hemat.

Latar belakang Damhuri Muhammad banyak memengaruhi hasil karyanya. Sebagai orang Minang yang terkenal dengan kerja kerasanya dalam mencapai sebuah cita-cita. Hal ini memberikan inspirasi bagi Damhuri dalam menciptakan tokoh Banun yang yang tidak memperdulikan omongan orang lain tentang dirinya demi masa depan dia dan keluarganya.

Keterkaitan Pengarang dengan latar belakang daerahnya.
Masakan : Lemang
Perjodohan : Perjodohan Rimah dengan Rustam yang gagal, Perjodohan Rimah dengan lelaki lain.
Merantau : Rustam yang sekolah di luar negeri.
Pintar dagang : Penjual Minyak dan gas elpiji.
Etos Kerja tinggi : Banun yang bekerja keras sebagai petani yang tidakmembeli bahan makanan tetapi menanamnya sendiri.

Setelah membaca cerpen di atas secara perlahan dan hati-hati dapat kita tangkap bahwa dalam cerpen Banun menuai kritik sosial dan pendidikan. Pendidikan dalam cerpen Banun menjelaskan arti kata tani yang berasal dari kata "tahani" yang bermakna menahan diri untuk membeli sesuatu jika masih bisa kita hasilkan sendiri. Untuk kritik sosialnya Damhuri Muhammad meyindir secara halus pasca sarjana pertanian atau insinyur pertanian yang sebagian hanya banyak memahami teori pertanian namun tidak ada praktek di lapangan. Ia melukiskan bagaimana seorang insinyur pertanian tak bisa berbuat banyak, tidak mempunyai lahan sekaligus menyindir para lulusan pertanian yang sebenarnya tidak mempunyai niat sama sekali untuk mengembangkan kemampuan dan keilmuan mereka dalam bidang pertanian.